Belakangan ini di kampung saya dibuat heboh oleh foto telanjang – sungguh, tanpa selembar benang pun yang menempel di tubuh, seorang ABG perempuan di beranda facebook miliknya. Foto selfie, atawa yang dijepret sendiri, dan terkesan narsis.
Sudah tentu bagi kaum pria yang memiliki libido tinggi, bila
melihatnya akan mengundang rangsang. Sementara bagi para orang tua, hal seperti
itu tentu saja mengundang kekhawatiran, dibarengi dengan perasaan miris yang
tak terperi.
Sepertinya karena pengaruh budaya global juga ABG itu
bersikap kebablasan, sementara orang tua yang dekat dengan dirinya, kemungkinan
besar kurang kontrol terhadap sikap dan perilaku anaknya itu.
Selidik punya selidik, menurut informasi yang dapat dipercaya,
konon foto selfie itu diunggah ke jejaring sosial oleh mantan pacar Si ABG itu
sendiri. Pasalnya ABG tersebut, dengan nama inisial SAR, setelah putus hubungan
dengan kekasihnya yang meng-upload fotonya, dikabarkan telah menjalin hubungan
dengan pemuda lain. Bahkan konon tak lama lagi keduanya akan melangsungkan
pernikahan.
Akan tetapi, terlepas dari kena bully mantan kekasihnya
maupun bukan, di mata masyarakat tetap saja mengundang tanggapan negatif.
Buktinya setelah melihat foto selfie di akun facebook SAR, pemuda itu pun
langsung memutuskan ikatan tali kasihnya.
Sehingga ahirnya SAR merana dibuatnya. Sudah diputuskan
cinta-kasihnya, oleh warga sekitar pun dirinya seperti merasa dikucilkan pula.
Apa boleh buat. Meskipun tidak langsung, hukuman masyarakat,
meskipun mungkin hanya berupa gunjingan dan lirikan mata sinis, dirasakan SAR
dan keluarganya begitu berat. Oleh karena itu, alangkah baiknya dalam hidup
bermasyarakat, juga bersosialisasi di jejaring sosial, apalagi di dalam
hubungan pribadi, masing-masing pihak, terutama kaum perempuan yang
acapkali menjadi korban, mestinya mampu menahan diri, dan tetap menjunjung
tinggi norma dan etika.
Karena jika sudah kebablasan seperti SAR tersebut, yang rugi
toh diri sendiri. Tapi hal itu bukan berarti nasib SAR tidak dapat diubah.
Kalau saja SAR masih memiliki niat yang kuat, untuk menjadi gadis baik-baik
tentu saja, pintunya masih tetap terbuka.
Sungguh. Jika dibandingkan dengan seorang PSK yang
jelas-jelas sudah tercebur ke lembah hitam, kalau suatu ketika dirinya berniat
untuk bertobat, Tuhan akan tetap mengampuninya. Sedangkan SAR, hanya sekedar
mepertontonkan foto selfie telanjang di jejaring sosial, bila dirinya ingin
membersihkan dirinya, mengapa tidak memberikan klarifikasi. Coba jelaskan
kepada khalayak dibarengi dengan permintaan maaf. Dan tidak sesekali untuk
mengulanginya lagi.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/arsudradjat/wooow-seorang-abg-pajang-foto-telanjang-di-jejaring-sosial_54f84a0ca33311855e8b4999
Ilustrasi
0 comments:
Post a Comment